Minggu, 02 Maret 2014

Selamat Pagi, Edelweiss!

Pagi ini aku menghirup aromamu yang membawa sisa mimpi indah semalam ke alam nyata. Aku mengerti, keabadianmu akan selalu berbinar di tiap pasang mata insan. Tapi, apakah aku akan dapat membawamu ke realita nafas manusia? Apakah aku dapat memeluk, menggenggammu menuju kebahagiaan kalbu yang bersalju? Aku tak faham, apa kau marah ketika petikanku melepasmu dari habitmu? Bahagiakah kamu dengan keselamanyaan kembangmu?
Tak pernahkah kau mengerti selama ini aku cemburu padamu, karena kau selalu menjadi pusat kekaguman insan dunia? Bahkan dia yang selama ini selalu bersamaku pun menganggapmu lebih indah. Inikah hidup yang didominasi ketidakadilan dan ketidakpuasan?
Selamat pagi, Edelweiss, dapatkah kau berbagi keabadian denganku?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar