Kamis, 21 April 2016

Kau Pernahi Aku

Terlampau berat. Ini sudah, aku tak sanggup.
Terlukis dalam benakku, sejenak tentang kehadiranmu di ujung hari; datang membawa sebuket kebahagiaan dan sunggingkan senyum termanisyang pernah kulihat.
Tapi itu hanya lukisan. L-U-K-I-S-A-N. Masih bersifat maya. Dan kemayaan itu, berarti kau tak nyata.
Tak nyata membahagiakanku, tak nyata tersenyum gula untukku.
Perasaanku mendidih, dengan segala kesedihan yang meluap.
Dan bagaimana aku meredakan keperihan ini? Seolah tertutup, tak ada lagi pintu yang dapat kulalui untuk meninggalkan kenanganmu.
Biar sajalah, ia terperangkap disini.
Namun, sebelum hujan menerpa habis, jejak langkahmu kucuri. Kusimpan dalam kotak hati.
Sebagai tanda bukti, kau pernah bersamaku, di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar