Jumat, 10 Oktober 2014

Tuhan, Aku Ingin Dia!

Jujur, aku berharap semua yang dulu telah terjadi kini terulang. Di saat kita selalu meneba. Namun apa yang aku dapatkan jauh menentang. Aku mendapat ketidakpedulianmu. Aku mendapat kesunyian kata-katamu. Seluruh ragaku tak pernah mengerti maksud hatimu.
Aku ingin menjadi yang terbaik untukmu. Aku selalu ingin membuat lengkungan itu tersungging lagi di bibirmu. Aku selalu ingin menerkam jemari tanganmu. Aku ingin kita bersama kembali. Aku ingin tak ada lagi jarak kebencian terbentang antara kita Satu inci pun aku tak ingin.
Tapi aku sadar, ingin, tak harus menjadi nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar